UNIK! SMK MASKUMAMBANG 1 TETAP MENGGELAR KBM DI TENGAH PELAKSANAAN ANBK
GRESIK-Portal Maskumambang News, Rabu (22/9/21) salah satu lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Kebangkitan Umat Islam (YKUI) Maskumambang yaitu SMK maskumambang 1 menggelar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di tengah pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Dalam pelaksanaan KBM dan ANBK SMK Maskumambang tetap menghimbau siswa dan gurunya untuk mematuhi protokol kesehatan yang sangat ketat. Kegiatan AKM ini berlangsung selama dua hari yaitu Rabu (22/9) dan Kamis (23/9) dan berjalan tanpa hambatan. Pada tahun 2021 UNBK telah diganti menjadi ANBK bagi siswa dan SLB (Survei Lingkungan Belajar) bagi Guru menjadi salah satu di antara 4 kebijakan Program Merdeka Belajar Mendikbud Nadiem Makarim.
Kompetensi siswa yang diuji pada ANBK , yaitu kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), menggunakan bahasa (literasi). Uniknya, pelaksanaan ANBK ini akan diterapkan di tengah setiap jenjang pendidikan seperti kelas XI. Namun, tidak semua siswa kelas XI mengikuti ANBK karena pemilihan peserta ANBK tidak bisa ditentukan oleh satuan pendidikan melainkan ditentukan oleh sistem pusat yang terintegrasi dengan data dapodik sehingga, satuan pendidikan hanya bisa mengatur sesi dan gelombang pelaksanaan saja. SMK Maskumabang 1 sendiri menentukaan pelaksanaan ANBK pada gelombang 2 dan mengatur sesi pelaksanaan menjadi 1 sesi saja untuk lebih megefisiensikan waktu. Selain itu dalam pelaksanaan ANBK ini, ada hal unik yang mejjadi sorotan yaitu kegiatan KBM tatap muka tetap digelar dengan tujuan agar peserta didik yang tidak terlibat dalam ANBK tetap bisa mendapatkan haknya untuk memperoleh ilmu pengetahuan dari proses belajar mengajar di sekolah.
Pelaksanaan ANBK ini dinilai berdampak positif di mana guru akan termotivasi untuk memperbaiki mutu proses pembelajaran di kelas sejak awal. Guru tidak lagi terbebani oleh UNBK, termasuk USBN yang selama ini menentukan kelulusan siswa di suatu sekolah. Sebaliknya guru terfokus untuk membekali siswa dengan berbagai kemampuan numerasi, literasi dan karakter siswa. Sedangkan USBN akan diganti dengan Ujian Satuan Pendidikan (USP), tidak lagi diembeli dengan kata ‘nasional’. Ini mengandung makna, penyelenggaraan US diserahkan pada guru dan sekolah.
Ah, Zulianto, S.T., selaku Kepala SMK Maskumambang dukun mengungkapkan bahwa “dengan diselenggarakannya Asesmen Nasional Berbasis Komputer tentu bisa memicu perubahan positif dalam cara guru mengajar, kepala sekolah mengevaluasi sekolahnya serta dapat memantik perubahan pada sistem pendidikan.” Adapun harapan dengan diselenggarakannya AKM ini, semua guru mata pelajaran dapat memanfaatkan asesmen kelas untuk merancang pembelajaran yang sesuai tingkat kompetensi peserta didik. (AAB)