PLANETARIUM YANG MENGETARKAN, KUASA RABB YANG MAHA AGUNG (Catatan Perjalanan Goes to Yogya Part 1)
Menulis itu mengasyikkan, menulis itu membahagiakan. Apalagi menulis tentang kisah perjalanan dari sebuah pengalaman pribadi mengikuti kegiatan yang mengasyikkan. Iya, Field Study Goes to Yogya, yang diadakan oleh Matsamas, sebutan MTs YKUI Maskumambang tanggal 16-18 Juni 2023 adalah bagian dari sumber inspirasi yang bisa ditulis menjadi sebuah cerita penuh warna yang asyik dan bernutrisi.
Ingatlah, menulis itu sesungguhnya mudah. Inspirasinya bisa datang dari mana saja, tak mengenal waktu dan tempat, dimanapun dan kapanpun. Maka berbahagialah bagi siapa saja yang mampu mengoreskan penanya menjadikan bukti perekam jejak kisahnya yang mampu menginspirasi bagi siapapun yang membaca goresan tulisannya.
Tulisan yang baik tak hanya sekedar tulisan, namun tulisan yang mampu mengetarkan, mendorong dan menginspirasi seseorang melangkah menjadi jauh lebih baik. Kali ini aku akan bercerita tentang kisahku saat mengunjungi planetarium, sebuah wahana di dekat taman pintar.
******* Di Planetarium ***************
Saat itu, aku benar-benar merasa kerdil, sangat kecil dan tak pantas sombong. Betapa makhluk ciptaan-Nya sungguh mempesona, terbentang agung, luas di jagat raya. Aku yang sebelumnya hanya menyaksikan sebagian dari fenomena keagungan ciptaan-Nya lewat matahari saat terbit dan terbenam, bulan dan bintang yang menghiasi langit saat malam berkumandang, pancaran kilatan api meteor saat sesekali jatuh di malam yang tenang atau fenomena datangnya pelangi usai turun hujan yang bikin mata syahdu memandang.
Kali ini sangat berbeda, di sore hari (Sabtu, 17 Juni 2023). Tepat di gedung planetarium, sebuah wahana rekreasi di dekat taman pintar. Aku bersama rombongan Field Study Goes to Yogya MTs YKUI Maskumambang benar-benar takjub dan tertampar. Sungguh, betapa keagungan Tuhan sangat dahsyat dan mengagumkan. Allahu akbar, La haula wala quwwata illa billah. Betapa tidak, aku hanyalah makhluk kecil, layaknya debu yang beterbangan, layaknya buih di tengah lautan yang tak pantas sedikitpun sombong, merasa hebat meski hanya terbersit di hati.
Ya Rabb, ampuni jiwa ini atas segala keangkuhan yang masih tertanam dalam raga. Ya Rabb, ampuni hamba ini atas segala kesombongan yang masih bersemayan dalam tutur dan tingkah laku selama ini. Di sore itu, setelah beberapa menit mengantri, aku dan sebagian murid-muridku yang belum tercover masuk planetarium di sesi pertama, akhirnya bisa masuk. Betapa leganya hatiku, setelah kurang lebih 30 menit harus menunggu, akhirnya petugas planetarium mempersilahkan kami masuk.
“Ayo, silahkan masuk dengan rapi ya..tidak boleh rame dan tetap tenang” tutur petugas planetarium dengan sopan mempersilahkan kami masuk.
Sampailah aku di dalam gedung planetarium, di sana sudah tersedia deretan kursi kosong yang melingkar yang siap diduduki. Aku pun bergegas mencari kursi sembari menata hati yang saat itu bertanya-tanya, “hendak apa setelah ini” Tiba-tiba terdengar suara dari petugas yang ada di sana. “Silahkan menata posisi duduknya dengan senyaman mungkin, silahkan atur dengan menekan tombol yang sudah tersedia di samping kursi masing-masing. Selama kurang lebih 30 menit, anda akan diajak menikmati dan merasakan keindahan tata surya di malam hari kota Yogyakarta. Pastikan anda tidak mengambil foto atau merekamnya, tetap tenang dan jangan mengeluarkan suara!” tutur petugas dengan suara lirih dari balik suara sound yang menggema.
“Wuih, benar-benar tegang saat itu” sejurus kemudian lampu padam, tak ada cahaya sedikitpun. Kami yang ada di dalam gedung planetarium betul-betul merasakan kepanikan. Tak lama setelah itu, kami disuguhkan destinasi keindahan wisata langit yang sungguh dahsyat menakjubkan. Wuih, kami diajak terbang ke langit, becengkraman dengan benda-benda luar angkasa, menikmati lebih dekat isi tata surya, berada di antara bintang-bintang, melihat secara langsung planet-planet dengan ukuran yang super besar. Rasi bintang terpampang tajam di depan mata, gelontoran bintang jatuh seakan menyambar langsung di sisi kanan kiri kita. Ditambah lagi video keren terbentuknya matahari, planet dan tata surya.
“Subhanallah, benar-benar aku merinding” ucapku dalam hati. Aku hanya merenung, takjub atas kebesaran kuasa-Mu. Mata ini berkaca-kaca, tak sanggup melihat keagungan ciptaan-Mu hingga tak terasa, air mata pun tumpah. Dalam hati aku merenung, pantaskan aku sombong. Dalam hati aku bertutur, pantaskan aku takabbur. Astaghfirullah.
Kurang lebih, 30 menit aku dimanja dengan keagungan ciptaan-Nya, melihat lebih dekat benda-benda luar angkasa, gugusan bintang dan tata surya sungguh elok mengagumkan. Sungguh, tiga puluh menit penuh makna, tiga puluh menit yang menggugah jiwa, yang menyadarkan tentang arti pentingnya keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kebesaran makhluk ciptaan-Nya.
“Terima kasih telah bersama menikmati keindahan langit kota Yogya di hari ini. Semoga berkesan dan sampai berjumpa kembali” tutur petugas dengan suara lirih dari balik suara sound yang menggema bertanda sajian di planetarium telah usai.
Kami pun bergegas bangkit dari kursi yang kami duduki, dengan mata yang masih berbinar, kami melangkah lunglai keluar meninggalkan ruang lokasi, Alhamdulillah.
Sahabat, itulah perjalanan kami menikmati destinasi wahana rekreasi edukasi yang ada di Yogyakarta. Lokasinya ada di komplek taman pintar, tepat di sebelah selatan dari pintu masuknya. Iya, Planetarium itulah namanya. Wahana rekreasi edukasi yang mengetarkan jiwa, penanda kemaha besaran Tuhan, Sang Pemilik alam raya. Allahu Akbar. (Husni M)