Laksanakan Standarisasi Akhlak dalam Beribadah, MATSAMA-MPLS 2025 Ajarkan Akhlak Dasar Hingga Utama

MATSAMA-MPLS Pondok Pesantren Maskumambang tahun 2025

Gresik – Standarisasi Akhlak dalam Beribadah menjadi momen penting dalam rangkaian kegiatan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) dan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Pondok Pesantren Maskumambang

Kegiatan yang diikuti oleh seluruh santri baru jenjang MTs, MA, dan SMK. Dengan menghadirkan pemateri dari masing-masing jenjang, kegiatan ini dirancang untuk membekali santri dengan pemahaman mendalam tentang pentingnya integrasi antara akhlak dan ibadah dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan Pondok Pesantren Maskumambang.

Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Maskumambang, Gresik, Jawa Timur, dan berlangsung pada pukul 10.00 hingga 12.00 WIB. Pemateri untuk kegiatan ini disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing santri. Ustadz Masrur Roziq, S.Pd.I menyampaikan materi untuk santri MTs, Ustadz Indra Rofnani, S.Pd.I., S.Kom. untuk jenjang MA, dan Ustadz Rizun Hadromi, S.Pd.I., Gr. membawakan materi untuk santri SMK.

Ustadz Masrur Roziq menjelaskan bahwa standarisasi akhlak dalam beribadah merupakan upaya untuk menanamkan sikap dan perilaku sesuai tuntunan syariat Islam, baik dalam ibadah mahdhah (langsung kepada Allah) maupun ghairu mahdhah (hubungan dengan sesama manusia). “Tujuan kegiatan ini adalah menjaga kemurnian niat, membentuk pribadi yang taat, dan meningkatkan kesadaran bahwa akhlak dan ibadah tidak bisa dipisahkan,” ungkap beliau.

MATSAMA-MPLS Pondok Pesantren Maskumambang tahun 2025
Ustadz Masrur saat membimbing para santri satu persatu

Materi disampaikan secara menarik dan kontekstual, salah satunya melalui analogi yang menyentuh: “Ibadah itu seperti charger-nya, dan akhlak adalah baterainya.” Ibadah tanpa akhlak yang benar diibaratkan seperti HP tanpa baterai, kosong, dan tidak bisa menyala.

Para peserta dibimbing untuk memahami nilai-nilai penting dalam ibadah seperti keikhlasan, khusyuk, tawadhu’, tertib, istiqamah, tadharru’, sabar, syukur, dan husnuzan. Salah satu fokus utama adalah standar adab sholat berjamaah Dzuhur, yang menjadi praktik harian di Pondok Pesantren Maskuambang.

Santri diajarkan untuk menjaga kebersihan, berpakaian sopan, membaca doa-doa, serta menjaga ketenangan dan kekhusyukan saat menuju dan berada di Masjid.

Ustadz Rizun Hadromi dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan ini disampaikan menggunakan media LCD dan PowerPoint, dengan suasana khusyuk di dalam masjid. “Dengan mengucap bismillah, kami sampaikan materi dengan harapan besar agar anak-anak santri baru Pondok Pesantren Maskumambang bisa langsung mengamalkan dalam keseharian, terutama dalam wudhu dan shalat berjamaah,” jelasnya.

Beliau juga menambahkan bahwa santri menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti kegiatan. “Kami tidak ingin ibadah hanya jadi rutinitas. Melalui kegiatan ini, kami latih anak-anak agar memahami bahwa ibadah adalah sarana membentuk akhlak, melatih kesabaran, kejujuran, dan kedisiplinan.”

MATSAMA-MPLS Pondok Pesantren Maskumambang tahun 2025
Pemaparan materi oleh Ustadz Rizun kepada para santri baru Pondok Pesantren Maskumambang

Menutup kegiatan, Ustadz Rizun menyampaikan harapannya agar pembinaan akhlak dalam ibadah ini tidak berhenti setelah MATSAMA-MPLS berakhir. Beliau menjelaskan bahwa ke depan akan ada tindak lanjut berupa pelatihan praktik wudhu dan shalat, yang akan dipandu oleh guru senior, Ustadz Drs. H. A. Ro’uf. “Kami berkomitmen untuk terus mengawal pembinaan ibadah anak-anak secara berkala. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami sebagai pendidik,” jelasnya.

Kegiatan ini menegaskan komitmen Pondok Pesantren Maskumambang dalam mencetak generasi muslim yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kokoh secara spiritual dan berakhlak mulia. Semoga kegiatan positif seperti ini terus berlanjut dan menjadi budaya di lingkungan pendidikan Islam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *