TAMAN PINTAR YANG KEREN, WAHANA WISATA EDUKASI YANG MENGASYIKKAN (Catatan Perjalanan Goes to Yogya Part 2)
Belajar itu tak harus di sekolah, bercengkraman dengan buku dan duduk manis mendengarkan pelajaran guru di kelas. Bukan ya…bukan! Belajar itu bisa dimana saja, dengan siapa saja dan kapan saja lho!. Iya, seperti yang baru saja, murid MTs YKUI Maskumambang Gresik lakukan. Tepatnya, belajar di taman pintar saat study tour goes to Yogya, Sabtu, 17 Juni 2023.
Saat itu, kurang lebih 100 peserta tumplek blek berjejer memadati pelataran taman pintar. Mereka sedang bersiap-siap menunggu antrian tiket masuk taman pintar. Usai, bersabar menunggu sebentar, akhirnya tertunaikan. Kami pun masuk dengan tenang, sembari melihat-lihat wahana baru yang tertampang. Iya, ada wahana baru yang sebelumnya tidak ada di taman pintar. Lokasinya, tepat di awal setelah kami masuk. Adalah Dinosaurus, hewan besar seukuran raksasa yang menjadi destinasi baru di sana. Kami pun dibuat takjub melihatnya, meski hanya berupa patung dan benda tak bergerak namun terlihat nampak seperti nyata.
Dalam hati kuberkata, “Andai saja, dinosaurus ini masih hidup berdampingan dengan kita saat ini, woow betapa ngerinya. Pastinya setiap hari kita was-was dan hidup tak tenang, hehe…”
Usai melewati wahana dinosaurus, kami disuguhkan dengan wahana ilmu-ilmu pengetahuan, berbagai alat dalam ilmu sains dan ilmu sosial terpajang dengan eloknya. Tak hanya melihat dan membaca deskripsi alat-alat itu, kita juga bisa memegang dan praktek secara langsung dengan alat itu. Woow, betapa seruhnya.
Kita yang sebelumnya mungkin terbatas dengan ilmu-ilmu sains dan sosial di bangku sekolah, kali ini dimanja dengan suguhan wahana ilmu itu secara lebih detail, menarik dan aplikatif. Misalnya, jika kita ingin merasakan dahsyatnya gempa bumi, kita bisa menaiki wahana rumah gempa dengan alat seismografnya. Jika kita ingin belajar ilmu fisika tentang optik, listrik dan cahaya, maka kita bisa menikmati alat-alat yang sudah disuguhkan di sana. Jadi belajar, tentu jauh lebih seru dan menarik.
Inilah kelebihan belajar di taman pintar, menjadikan kita semakin tahu, mengerti dan lebih pintar. Setelah cukup puas, kita menikmati sajian di lantai bawah, saatnya kita naik ke lantai dua. Sambil berpegangan tangan, kita dimanja dengan foto-foto para ilmuwan yang berukuran besar dengan biorama deskripsi masing-masing ilmuwan. Ada Einsten, Aristoteles, Socrates, Graham Bell, James Watt dan tokoh ilmuwan dunia lainnya.
Usai melewati tangga, kita disuguhkan dengan biorama berbagai disiplin keilmuaan yang terpetak-petak pada banyak ruang. Ada ruang biologi, yang memanjakan kita belajar tentang mata, lambung dan bagian anggota tubuh lainnya. Semua ditampilkan sangat menarik, informasinya detail dengan gambar karya 3 dimensi. Ada pula ruang listrik, energi dan gaya, di sana kita disuguhkan dengan biorama alat-alat listrik, energi dan gaya yang bisa kita gunakan dengan praktek belajar secara langsung. Ada pula biorama tentang tata surya, di sana kita dimanja dengan destinasi foto-foto dan informasi tentang planet dan tata surya. Woow keren!
Tak hanya belajar ilmu-ilmu sains, di taman pintar kita juga bisa belajar ilmu-ilmu sosial, seperti ilmu geografi tentang gempa, bencana alam, cuara dan iklim serta penampakan relief muka bumi atau juga bisa belajar tentang ilmu sejarah, seperti ruang biorama pemilu, kraton Yogyakarta, istana negara, biorama Ki Hajar Dewantara, dan masih banyak wahana lainnya.
Tak hanya melihat-lihat, kita juga melakukan pengamatan lalu mencatatnya yang nantinya dikumpulkan. “Di taman pintar, anak-anak kita tugaskan untuk mengamati, mencatat dan melaporkan tentang alat-alat yang ada, beserta fungsi dan cara kerjanya. Inilah yang namanya study tour, rekreasi sembari belajar” tutur ustadz Fahrudin Aziz Nasikh, S.Si selaku guru pendamping menjelaskan dengan penuh antusias.
Setelah kurang lebih hampir satu jam kita berkeliling di taman pintar, tibalah waktunya kita keluar, melanjutkan perjalanan dan menikmati agenda berikutnya.
“Terima kasih Matsamas, karena kami diajak ke taman pintar. Sungguh, wisata edukasi yang kaya ilmu dan manfaat. Semoga suatu saat, saya bisa kembali ke sini lagi” ucap Ahmad Ali Akbar, siswa kelas 8B dengan sumringah tanda puas dan bahagia. (Husni M)