Luar biasa, para santri MTs YKUI Maskumambang ini, mereka baru saja sukses melakukan pendakian di Gunung Penanggungan (25-26 Juni 2023).
Iya, pendakian ini diikuti oleh anggota ekstrakurikuler Armaspala kelas 9 yang terdiri atas; Akmal, Arga, Fachri, Faiz, Aqsal, dan Akbar. Pendakian ini dipimpin oleh ustadz Ain selaku guru pembina ekstrakurikuler pecinta alam di MTs YKUI Maskumambang.
Pendakian ke Gunung Penanggungan ini dilaksanakan pada tanggal 25-26 Juni 2023, sebelumnya mereka sempat berkumpul untuk membahas rute perjalanan dan barang apa saja yang dibutuhkan untuk dibawa, lalu tepat jam 07.30 tanggal 25 Juni 2023 mereka berkumpul kembali di sekolah untuk keberangkatan perjalanan mereka melakukan pendakian ke Gunung Penanggungan yang terletak di Trawas Mojokerto.
Di perjalanan mereka bersenda gurau, ngobrol asyik dan saling bercerita. Hingga tak terasa mereka tiba di base camp Gunung Penanggungan sekitar jam 11.40. Lalu mereka keluar dari mobil dan makan di warung sekitar serta tak lupa menunaikan salat Dzuhur sebelum melakukan pendakian agar aman dan selamat.
Tepat jam 12.50 mereka mulai mengeluarkan tas dari mobil dan melakukan registrasi untuk pendataan sebelum mereka benar-benar memulai mendaki, tak hanya itu, mereka juga dibrefing oleh petugas agar mematuhi tata tertib selama pendakian. Disampaikan oleh petugas bahwa Gunung Penanggungan memiliki 4 pos, dan terdapat tempat camping di puncak bayangan. Sementara itu, beberapa etika selama pendakian, diantaranya tidak boleh bergurau selama mendaki, sampah harus dibawa turun, dan tidak boleh meninggalkan api.
Pukul 13.00 mereka mulai mendaki gunung. Pendakian dimulai dari pos 1(base camp) menuju pos 2, karena trek yang masih cukup landai mereka pun santai berjalan sembari menikmati pesona alam. Selanjutnya di pos 2 mereka beristirahat dan minum untuk mengembalikan stamina. Setelah itu, lanjut ke pos 3, di pos tiga, medan cukup menantang karena jalan bebatuan dan medan cukup menanjak mereka pun mulai kelelahan lalu beristirahat sebentar di tengah perjalanan. Usai cukup istirahat, mereka melanjutkan perjalanan hingga sampailah di pos 4.
Dari pos 4 mereka berlanjut ke puncak bayangan. Di area inilah mereka banyak berhenti, karena medan cukup sulit bahkan licin, mereka pun lebih berhati-hati dan lebih detail menapaki trek dari satu langkah kaki ke langkah berikutnya, ceroboh sedikit bisa berbahaya, mereka butuh konsentrasi tingkat tinggi. “Kami harus berhati-hati, tenang dan tetap fokus. Itulah yang kami butuhkan selama pendakian” tutur M. Fachri Ash Shobri salah satu peserta pendakian dengan antusias menjelaskan.
Jam 5 sore, mereka sampai di puncak bayangan. Mereka pun duduk sejenak sembari menikmati indahnya senja dan melepas lelah, setelah itu memasang tenda, memasak dan memasang perlengkapan untuk bermalam.
Suasana malam cukup dingin karena banyaknya kabut, bahkan suhu mencapai 12 derajat celsius. Mereka berencana summit jam 2 dini hari. Sesudah memasang tenda, memasak dan makan, mereka pun membuat kopi, bercanda sambil menikmati dinginya malam, tak lupa sebelum tidur mereka menunaikan salat bermunajat kepada Sang Pencipta yang Maha Dahsyat. Jam 2 mereka bersiap summit ke Puncak Pawitra. Iya bagian menuju puncak dari Gunung Penanggungan. Mantap.
Sebelum memulai, mereka pun berdoa meminta keselamatan dan dilindungi dari mara bahaya. Medan ke puncak sangat menanjak dan berbatu yang sesekali membuat mereka kesulitan, meski demikian semangat mereka terus menyalah, sebuah impian besar mereka tanam agar dapat mencapai puncak meski banyak rintangan.
Usaha dan upaya keras, akhirnya berbuah manis. Tepat pukul 04.40 mereka berhasil mencapai puncak, menaklukkan Gunung Penanggungan. “Allahu akbar, allahu akbar” suara pekikan takbir mereka kumandangkan sesaat berhasil mencapai puncak. Luar biasa.
Tak hanya itu, tangis haru pun pecah ikut mewarnai, betapa perjuangan yang melelahkan berhasil mereka lalui. Di puncak, mereka berfoto usai bersujud syukur. Suhu di puncak sangat dingin dan berkabut, sekitar 5 derajat selcius.
“Alhamdulillah, kami berhasil ke puncak, kami sangat puas bisa menikmati sunrise. Sungguh sangat indah, menajubkan! Terimakasih ya rabb” tutur M. Fachri Ash Shobri dengan mata berkaca-kaca tanda puas dan bahagia.
Selamat ya! Kalian para pecinta alam milik Matsamas. Teruslah berjuang mengapai mimpi-mimpimu. Ingatlah dengan perjuangan keras tak mengenal lelah, setiap asa akan mudah tercapai. Percayalah! (Husni M & Fachri As Shobri)