Genap sepuluh hari kegiatan pekan dakwah santri MA YKUI Maskumambang Gresik tuntas dan mumtas dilaksanakan. Tertanggal 6-16 Januari 2020 kegiatan yang melibatkan 100 santri kelas XII itu rampung dijalankan di 10 desa di kabupaten Lamongan. Seluruh murid putra ditugaskan di dua kecamatan; kecamatan Sugio meliputi desa Bedingin, Menongo, Lebak Adi dan kecamatan Pucuk di satu desa, yaitu desa Padengan Ploso. Sedangkan, semua murid putri berada di 6 desa kecamatan Solukuro, diantaranya Dadapan, Sugihan, Palirangan, Payaman, Solokuro, dan Tebeluru.
Kegiatan ini sudah lama diagendakan oleh madrasah namun tahun ini kali kedua melibatkan seluruh murid kelas akhir guna memberikan pengalaman praktis berdakwah. Seluruh murid dengan kelebihannya masing-masing mendapat tugas yang berbeda-beda di setiap desa. Misal; mengisi khutbah Jumat, memberi kultum ba’da jamaah sholat maghrib, mendamping santri di TPA, memberikan bimbingan/les, mengajar di SD/MI, menjadi imam sholat wajib, mengadakan pengajian umum bagi warga, dll. Semua tugas dilakukan dengan perfect oleh seluruh murid.
Terlaksananya kegiatan ini dengan baik tidak terlepas dari upaya madrasah memberikan pembekalan dua hari sebelum keberangkatan. Murid diberi materi terkait fiqh dakwah, strategi mengajar, dan etika dakwah. Kemampuan murid dalam hal akademik dan tilawatil quran menjadi nilai plus yang bisa diandalkan. Ini membuat madrasah semakin yakin bahwa kegiatan pekan dakwah santri bakal sukses dijalankan dan diterima oleh murid dan masyarakat setempat.
“Anak-anak sangat bagus dalam mengajar. Semuanya aktif di sekolah dan desa. Saya rasa, murid-murid madrasah ini jauh lebih bagus dari mahasiswa KKN yang pernah bertugas disini” Ujar Khoiruman, Kepala MI Muhammadiyah Sugihan kepada rombongan panitia yang sedang berkunjung disana. Pernyataan bernada positif juga disampaikan oleh beberapa kepala sekolah dan civitas madrasah saat guru pembimbing kelompok melakukan visitasi ke desa-desa setempat.
Ada hal unik yang diabadikan melalui video dan ter-share di grup WhatsApp panitia pekan dakwah. Hampir seluruh murid MI/SD di setiap desa menangis dan merasa berat hati saat ditinggal para peserta pekan dakwah di acara penutupan. Pemandangan itu tidak hanya terjadi di kelompok putri, tetapi juga nampak jelas di kelompok putra. Ini menunjukkan bahwa keberadaan para santri disana memberikan kesan positif bagi murid-murid di sekolah tempat pekan dakwah sehingga mereka tidak rela untuk berpisah. That’s really incredible. “Sepuluh hari saya rasa kurang, mungkin tahun depan bisa satu bulan atau lebih,” Tutur salah satu guru di desa Menongo. “Tahun depan, kami siap dan berharap dijadikan tempat pelaksanaan pekan dakwah lagi” Imbuhnya.
Keantusiasan dan kebahagian mengikuti kegiatan ini tidak hanya dirasakan oleh murid-murid SD/MI, para guru, dan masyarakat setempat. Semua murid MA YKUI Maskumambang juga menyambut positif pelaksanaan salah satu program unggulan madrasah ini. Hal ini bisa dilihat dari persiapan perlengkapan yang akan digunakan di tempat pelaksanaan dan kesiapan mental dan fisik untuk berkiprah dan benkontribusi di setiap kegiatan dengan sangat baik. “Betah, pak. Enak. Seru. Kurang kalo hanya sepuluh hari.” Salah satu testimoni murid tentang kegiatan pekan dakwah santri ini. Afifuddin, S.Ag., M.Pd.I, Kepala MA YKUI Maskumambang, menuturkan Pekan Dakwah ini sebagai lahan murid untuk belajar memberikan apa yg mereka peroleh di madrasah, sekaligus menumbuhkan ghiroh berdakwah sebelum mereka benar-benar terjun di masyarakat dan berperan sesuai dengan latar belakang ilmu dan keahliannya.
Program pekan dakwah santri ini memang dirancang untuk memenuhi salah satu misi pondok pesantren Maskumambang , yakni mencetak kader-kader da’i yang unggul. Impian besar itu diharapkan dapat tercapai melalui kegiatan tahunan ini. Tidak hanya itu, santri juga dilatih memiliki mental dan kepercayaan diri yang tangguh dengan mengikuti rangkaian kegiatan atau program yang dijalankan setiap desa. Di era milenial ini, wajib bagi kader-kader MA YKUI Maskumambang siap tampil dan berkiprah di masyarakat. Tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi jug diimbangi dengan social and spiritual competence. Salah satu agenda kegiatan di pekan dakwah santri adalah membagikan sembako kepada 250 lebih warga yang kurang mampu. Setidaknya, ini diharapkan mampu membangkitkan semangat berbagi dan bersedakah kepada sesama bagi para murid madrasah aliyah ini.
“Alhamdulillah kegiatan pekan dakwah santri ini berjalan dengan lancar. Mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat bagi madrasah, siswa, dan masyarakat serta bisa dilaksanakan kembali di tahun depan dengan tempat yang berbeda. Target kita kedepan adalah daerah Bawean.” Ujar Kharisun, S.Pd., ketua pelaksana pekan dakwah santri 2020, mengakhiri rapat evaluasi dan laporan pertanggungjawaban kemarin (19/1/2020). (Ali Rosyidi)