Akreditasi MA Online
Maskumambang, pada tanggal 13-14 September 2021, Lembaga MA YKUI Maskumambang memiliki hajat besar. Akreditasi, adalah hajat utama yang dimiliki oleh MA YKUI Maskumambang selama dua hari.
Kabar tentang jadwal akreditasi turun di awal bulan Agustus kepada Lembaga MA YKUI Maskumambang. Kepala Madrasah, Ustad Afifuddin, dengan sigap merespon kabar tersebut. Bersama jajarannya, beliau dengan sigap kemudian membentuk tim untuk mempersiapkan segala hajat yang diperlukan. Ustad Ali Rosyidi, selaku Waka-Kurikulum ditunjuk untuk menahkodai tim yang diberi nama “TIM AKREDITASI MA 2021”.
Tim yang sudah dipersiapkan berjumlah sekitar 30 guru. Baik guru putra, maupun guru putri, turut serta dalam menyongsong hajat besar ini.
Pada momen akreditasi kali ini, ada empat poin yang menjadi acuan dalam penilaian. Empat poin ini didalamnya terkandung butir-butir yang bervariatif. Poin pertama tentang Mutu Lulusan, diamanahkan kepada Ustad Kharisun dan tim. Poin kedua tentang Mutu Guru diamanahkan kepada Ustad Ahmad Sholihan. Poin Ketiga, perihal menejemen diamanahkan kepada Ustad Musyrofin. Dan poin keempat tentang Mutu Pembelajaran diamanahkan kepada Ustad Fery Effendi.
Tim yang terbentuk kemudian bergerak cepat menyiapkan kebutuhan akreditasi. Koordinasi antar tim sering dilakukan. Bahkan, 3-4 hari sekali diadakan rapat koordinasi guna memantu proses persiapan akreditasi. Sekitar beberapa hari sebelum hari akreditasi tiba, surat yang berisi utusan aksesor pun tiba. Dua aksesor yang bertugas untk memberikan penilaian di Lembaga MA YKUI Maskumambang yaitu Bapak Moch. Ali Mustofa, S.Ag., M.Pd dan Bapak Sunarli, S.Pd, M.Pd.
Demi mendapatkan hasil yang maksimal, Ustad Ali Rosyidi selaku ketua Tim Akreditasi MA, menyiapkan gladi. Gladi dilakukan pada hari sabtu dan hari minggu. Gladi hari sabtu bertujuan untuk menata berkas-berkas yang diperlukan, baik yang berupa hard file maupun yang berupa soft file. Gladi yang dilakukan di hari minggu ditujukan untuk membuat simulasi dari empat poin mutu yang menjadi standar penilaian. Dalam simulasi yang dilakukan pada hari minggu tersebut, Ustad Ahmad Sholihan ditunjuk sebagai “aksesor”. Simulasi di hari terakhir sebelum akreditasi dilakukan ditutup dengan wejangan dan motivasi dari Kepala Madrasah YKUI Maskumambang “kami berharap, persiapan yang sudah dilaksanakan dalam waktu yang cukup singkat ini, dengan kerja keras dari bapak dan ibu semuanya, semoga diberi hasil yang baik dan memuaskan, sesuai denga napa yang ditargetkan oleh pihak Lembaga MA”.
Hari pertama, acara di mulai jam 08:00 WIB. Para guru yang bertugas dalam tim sudah bersiap di Ruang Rapat Yayasan Pondok Pesantren Maskumambang. Perangkat laptop, hp beserta headset siap sedia di meja masing-masing guru. Agenda dibuka dan diskusi pertama bertema empat standar. Diskusi berjalan lebih kurang dua jam dan berjalan lancar. Tepat pukul 10:00, diskusi dijeda untuk memberikan ruang relaksasi bagi kedua belah pihak dan dimulai lima belas menit kemudian.
Melanjutkan agenda akreditasi pada fokus kedua, yakni kelengkapan sarana akademik Lembaga, seperti sarana laboratorium komputer, laboratorium bahasa, laboratorium IPA dan Perpustakaan. Demi mendapat data yang pihak, pihak assessor meminta kepada setiap kepala yang bertugas di laboratorium untuk mengisi ruang masing-masing. Silih berganti, masing-masing Kepala Lab mendapat pertanyaan guna mengecek keseluruhan sarana yang dimiliki oleh Lembaga MA YKUI Maskumambang. Tepat pukul 12:00, kegiatan akreditasi berhenti sejenak untuk kegiatan ishoma (istirahat, sholat dan makan).
Tepat pukul satu, semua elemen kembali ke posisi masing-masing. Fokus pembahasan kali ini adalah terkait guru dan administrasinya. Pada momen ini, pertanyaan dari pihak assessor tertuju kepada seluruh guru yang menjadi partisipan dalam ruang daring. Bahkan, dengan fasihnya, salah satu assessor, yaitu Bapak Ali Mustofa berdialog dengan dua ustadz yang mengampu mata pelajaran Bahasa Arab; Ustadz Tajun Nashr dan Ustadz Masrur Raziq. Dialog dalam Bahasa Arab terdengar meriah, karena masing-masing silih berganti menyampaikan argumennya dalam Bahasa Arab. Adzan Ashar berkumandang, tanda bahwa sesi ketiga dengan para guru akan segera usai. Tepat pukul 15:00, jeda ketiga di hari pertama diperuntukkan untuk Sholat Ashar.
Selepas Sholat Ashar, assessor dan pihak Komite Sekolah, Perwakilan Wali Murid serta dari Pihak Yayasan Pondok Pesantren Maskumambang, bercengkrama secara virtual. Peserta akreditasi yang tidak berkepentingan di sesi ini, dipersilahkan untuk meninggalkan ruang virtual. Pukul 16:00, sesi di hari pertama telah usai. Esok, tanggal 14 September, masih ada satu hari bersama pihak assessor.
Selasa pagi, setelah mengecek ulang perangkat yang diperlukan, peserta bersiap di posisi masing-masing. Sesi kali ini melibatkan partisipasi dari murid-murid MA YKUI Maskumambang. Partisipasi murid-murid ini diperlukan dalam sesi pengajaran yang dilangsungkan sejak pukul 08:00-09:00. Murid Putra, menyuguhkan ruang kelas dengan mata pelajaran Bahasa Inggris, dengan Ustadz Ferry Effendi sebagai pengampu. Murid Putri juga tidak mau kalah, dengan Ustadzah Lailatun Najahah, selaku pengampu mata pelajaran Kimia. Murid-murid putri terlihat antusias dan bersemangat dalam praktek pembelajaran yang dilakukan oleh Ustadzah Najah.
Acara terakhir, masih berkaitan dengan partisipasi murid. Fokus pembahasan kali ini adalah terkait bullying atau perundungan. Pihak assessor mengirimkan angket kepada murid-murid MA. Setelah diisi, kemudian dilakukan wawancara dengan beberapa anak untuk memastikan apakah perundungan di Lembaga MA YKUI Maskumambang terjadi atau tidak. Kemudian setelah pukul 10:00, melangkah ke acara penutup, berupa saran dan masukan dari pihak assessor kepada Lembaga MA YKUI Maskumambang.
Saran dan masukan yang diberikan berupa dorongan untuk tetap mempertahankan trend positive yang dimiliki oleh Lembaga MA YKUI Maskumambang dan menguatkan branding atau identitas khas dari Lembaga Ma YKUI Maskumambang.