Gresik – Rombongan jamaah umrah KBIHU YKUI Maskumambang yang berangkat pada 22 Oktober – 3 November 2025 telah memasuki hari-hari akhir pelaksanaannya.
Menurut keterangan yang disampaikan oleh pembimbing mutawif, Ustadz Abdul Ghofar, S.Pd. kondisi jamaah secara umum berada dalam keadaan baik dan menunjukkan perkembangan positif, baik dari sisi ibadah maupun dari segi kesehatan.
“Alhamdulillah, sejak kedatangan awal hingga hari ini, kondisi jamaah semakin baik. Baik dari segi ibadah maupun kesehatan, semuanya menunjukkan perkembangan yang positif,” ujar Ustadz Abdul Ghofar mengenai perjalanan ibadah jamaah, Ahad (2/11/2025). Jamaah yang pada awal keberangkatan sempat kurang fit kini telah membaik, baik ketika berada di Madinah maupun di Makkah.
Selama berada di Madinah, jamaah menjalankan rangkaian ibadah dengan tertib: salat lima waktu di Masjid Nabawi, masuk ke Raudhah, kunjungan ke Masjid Quba, serta ziarah ke makam Rasulullah SAW dan para sahabat seperti Abu Bakar dan Umar. Jamaah juga melakukan ziarah ke makam para syuhada di Gunung Uhud. Ustadz Abdul Ghofar mengungkapkan bahwa semuanya berjalan dengan lancar dan penuh khidmat.
Setibanya di Makkah, pelaksanaan umrah dari KBIHU YKUI Maskumambang pun berjalan lancar tanpa kendala signifikan. Jamaah mudah menjalankan aktivitas harian menuju Masjidil Haram dan memanfaatkan waktu di sana untuk beribadah, baik saat menunggu waktu salat maupun waktu-waktu dianggap mustajab.
Tak hanya ibadah, kegiatan-kegiatan positif pun turut diisi dengan penuh makna. Di Madinah, jamaah mengunjungi pasar lokal dan kebun kurma sebagai bagian dari pengalaman umrah ini. Sementara di Makkah, selain tawaf dan shalat, jamaah sempat berjalan-jalan di area sekitar Masjidil Haram serta melihat area mall besar dalam kompleks Jam-Jam Tower. Kegiatan seperti ini menurut Ustadz Abdul Ghofar membantu jamaah agar lebih terbuka sekaligus meningkatkan kebersamaan antar jamaah.
Ustadz Abdul Ghofar juga menerangkan bahwa para jamaah tidak terlalu pemilih, menjadikan kuatnya kebersamaan antar jamaah. “Ketika kita diberi makan oleh pihak hotel, kita makan bersama-sama tanpa memilih ini dan itu”.

Kini memasuki hari-hari penutupan, setelah shalat Subuh jamaah biasanya menunggu hingga waktu syuruq (terbit matahari). Sekitar pukul 09.00 jamaah dijadwalkan untuk melakukan thawaf wada’ (tawaf perpisahan). Ustadz Abdul Ghofar menjelaskan bahwa kemarin jamaah telah melakukan thawaf sunnah di lantai tiga dengan berjalan kaki. Setelah tawaf wada’, sekitar setelah shalat Dzuhur rombongan akan berpindah menuju Jeddah, di mana mereka terlebih dahulu mampir ke kawasan Corniche sebelum menuju bandara untuk proses kepulangan ke Tanah Air.

Momen thawaf wada’ bukan hanya penutup rangkaian ibadah, tetapi juga simbol kerinduan yang tak pernah padam terhadap Tanah Suci. Semoga seluruh jamaah kembali ke Tanah Air dengan membawa cahaya keimanan yang lebih terang, menjadi pribadi yang lebih sabar, rendah hati, dan istiqamah dalam kebaikan.
KBIHU YKUI Maskumambang berharap pengalaman ini menjadi inspirasi bagi banyak umat Islam untuk menunaikan umrah dengan niat yang tulus, bimbingan yang amanah, dan semangat kebersamaan yang menguatkan.
