Gresik – Maskumambang Sport Tournament (MST) ke-5 berhasil digelar dengan penuh khidmat, tertib, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan sesuai sunnah Rasulullah SAW. Ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Maskumambang ini menjadi momentum penting untuk mempererat ukhuwah di antara cabang Yayasan Kebangkitan Umat Islam.
Koordinator Bidang Ibadah Pondok Pesantren Maskumambang, Ustadz Rizun Handromi, S.Pd.I., Gr., menyampaikan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan MST 5. “Alhamdulillah, pelaksanaan MST 5 ini berjalan dengan baik dan tertib. MST adalah perlombaan yang dilaksanakan tiap tahun untuk mengikat dan memperkuat hubungan antara cabang Yayasan Kebangkitan Umat Islam Pondok Pesantren Maskumambang,” ungkapnya.

Menurut beliau, keistimewaan MST terletak pada perbedaan konsep dengan turnamen olahraga pada umumnya. Para peserta dan panitia senantiasa mengedepankan adab, ilmu, serta menjaga aurat sesuai tuntunan syariat.
“Turnamen di Maskumambang berbeda dari turnamen-turnamen pada umumnya. Para peserta kompak menggunakan pakaian yang sesuai syariat. Laki-laki menggunakan celana panjang atau celana olahraga dipadukan dengan kaos yang menutup aurat. Fenomena ini menjadi ciri khas Maskumambang yang tidak mudah ditemukan di tempat lain,” tambah Ustadz Rizun.
Lebih lanjur, beliau menekankan bahwa budaya menjaga nilai keagamaan sudah melekat kuat di lingkungan pondok. Bahkan ketika bermain futsal, voli, tenis meja, gobak sodor, maupun sprint, para santri tetap mengutamakan adab Islami. Hal ini membuat banyak orang luar dari luar pondok kagum dengan kedisiplinan yang ditunjukkan.

“Orang luar akan kagum dengan fenomena ini. Ketika melihat peserta futsal yang bermain menggunakan celana panjang, bermain voli, tenis meja, gobak sodor, bahkan sprint yang seharusnya menggunakan celana yang aman dan nyaman, kita tetap mengedepankan unsur keagamaan dengan cara tetap menggunakan celana panjang. Saya salut akan hal tersebut, yang belum tentu dimiliki sekolah-sekolah lain. Inilah Maskumambang,” tegas beliau.
Bukan hanya kompetisi, MST 5 juga menjadi sarana pembinaan karakter, ukhuwah, serta nilai-nilai keislaman dalam aktivitas olahraga. Dengan konsep demikian, Maskumambang berhasil menunjukkan bahwa olahraga dan sunnah Rasulullah SAW dapat berjalan selaras.