Gresik, 7 September 2025 – Suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan terasa dalam acara Silaturahim dan Tasyakuran Haji Jamaah Maskumambang (JM) KBIHU YKUI Maskumambang ke-XXX tahun 1447 H/2025 M.
Acara yang digelar di aula Pondok Pesantren Maskumambang ini dihadiri ratusan jamaah, baik yang tahun ini pulang dari tanah suci, jamaah tahun-tahun sebelumnya, maupun calon jamaah haji mendatang.
Ustadz Moh. Imdad, S.Pd.I selaku sekretaris Yayasan sekaligus pengurus KBIHU YKUI Maskumambang, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara tersebut dengan lancar dan penuh antusiasme.
“Alhamdulillah pelaksanaan silaturahim dan tasyakuran haji Jamaah Maskumambang berjalan dengan lancar. Undangan yang hadir sangat banyak sekali, sampai aula kita penuh. Ini menunjukkan antusias tinggi dari para jamaah. Kami mengundang jamaah tahun ini, tahun sebelumnya, dan calon jamaah tahun depan agar bisa saling bertukar cerita dan pengalaman,” jelas Ustadz Imdad.

Acara dimulai pada Ahad (7/9/92025) pukul 09.30 WIB dengan beberapa sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Bapak H. Yasifun, alumni Jamaah Haji Maskumambang tahun 1776 H. Dilanjutkan oleh Ustadz H. Ghoist, BA, dan ditutup dengan tausiyah dari Ustadz KH. Nidlol Masyhud, Lc., Dpl.
Dalam sambutannya, Ustadz Ghoist membagikan pengalaman spiritual sekaligus tantangan yang dialaminya selama menjalani ibadah haji tahun ini. Beliau menekankan bahwa haji bukan hanya perjalanan fisik, melainkan juga ujian mental dan spiritual.
“Haji itu sejatinya jihad. Kita harus siap mental dengan segala kondisi, baik terpisah hotel, koper hilang, ataupun kendala lain. Kalau jihad artinya siap mati, maka masalah-masalah kecil selama haji harus kita hadapi dengan ikhlas dan sabar. Karena Allah pasti sudah menyiapkan yang terbaik,” ungkap Beliau.

Beliau juga menuturkan kisah kebersamaan para jamaah yang meski sempat menghadapi berbagai kendala teknis, tetap mampu menjalankan rangkaian ibadah dengan khidmat. Beliau menyampaikan bahwa kunci utama kesuksesan haji adalah lurusnya niat dan kesiapan mental.
“Menjaga niat agar tetap lurus itu tidak mudah. Jangan sampai ibadah haji yang kita lakukan ternodai oleh riya atau niat yang salah. Semoga Allah menjaga kita semua,” tambahnya.
Acara silaturahim dan tasyakuran haji ini bukan hanya menjadi ajang reuni, tetapi juga sarana mempererat ukhuwah Islamiyah antar jamaah. Kehadiran para alumni haji yang berbagi kisah, pengalaman, serta doa menjadi motivasi bagi calon jamaah haji yang akan berangkat di tahun-tahun berikutnya.
Dengan penyelenggaraan yang ke-30 kalinya, KBIHU YKUI Maskumambang terus berkomitmen menjadi wadah pembinaan, pendampingan, dan penguatan spiritual bagi jamaah haji dan umrah. Tradisi silaturahim dan tasyakuran haji ini diharapkan dapat terus berlangsung, menjadi media berbagi pengalaman, serta memperkuat nilai-nilai kebersamaan dalam meraih keberkahan ibadah haji.