Gresik – Forum Literasi dan Jurnalistik Mahasiswa (FORLIMAS) STIT Maskumambang menggelar kegiatan inspiratif berupa Seminar Jurnalistik FORLIMAS, yang dilaksanakan pada Rabu, 14 Mei 2025, di Ruang Kuliah 2 Kampus STIT Maskumambang, Dukun, Gresik. Dengan mengangkat tema “Membangkitkan Aksi, Menggerakkan Pena, Menangkan Perubahan”, seminar ini mendapat antusiasme tinggi dari kalangan mahasiswa dan peserta umum. Seminar ini berlangsung selama dua setengah jam, dari pukul 15.00 hingga 17.30 WIB.
Ketua BEM STIT Maskumambang, Kakak Rifqy Zidane Firmansyah, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja FORLIMAS dalam meningkatkan literasi mahasiswa dan menumbuhkan keberanian dalam menyuarakan isu-isu penting. Ia juga menambahkan, “Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan sukses. Kami bersyukur antusiasme peserta sangat tinggi, dan momen diskusi berlangsung hidup dan penuh semangat.”
Acara diawali dengan proses registrasi peserta pada pukul 15.00 WIB, dilanjutkan pembukaan resmi yang mencakup pembacaan ayat suci Al-Qur’an, serta sambutan dari Direktur Pendidikan Tinggi STIT Maskumambang, Ustadz Ahmad Sholihan, S.Pd., M.Si. kemudian dilanjut dengan sambutan dari Ketua Pelaksana.
Seminar Jurnalistik ini mengundang langsung Kakak Abdullah Faqih, Alumni MTs & MA YKUI Maskumambang yang merupakan seorang aktivis literasi dan jurnalis berpengalaman. Ia juga merupakan anggota Persatuan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI), sekaligus mantan jurnalis Harian Surya dan eks Wakil Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Mercusuar Unair.
Seminar diawali dengan pemahaman dasar tentang jurnalistik dan media. Jurnalistik diposisikan sebagai alat perjuangan dan pilar keempat demokrasi yang krusial dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas publik. Media menjadi sarana penting bagi jurnalis untuk menyampaikan berbagai peristiwa, isu terkini, serta opini publik kepada masyarakat luas.
Seminar ini membahas peran penting jurnalistik dalam menyampaikan informasi melalui berbagai jenis media, baik daring maupun konvensional. Pembicara, Abdullah Faqih, menjelaskan mengenai teknik wawancara sebagai salah satu keterampilan utama jurnalis. Adapun fungsi dari wawancara adalah Merekonstruksi peristiwa, Verifikasi informasi, Mendapatkan pendapat ahli dan umum, serta Konfirmasi fakta.
“Peserta seminar juga diperkenalkan pada penulisan berita untuk pemula, termasuk struktur berita, jenis-jenis berita (seperti straight news), serta contoh penulisan aktual. Penekanan diberikan pada bagaimana berita disusun secara faktual, jelas, dan lugas.” Ungkap Kak Zidan.
Sebelum acara ditutup, panitia membuka sesi tanya jawab yang menjadi salah satu bagian paling dinanti. Suasana dalam ruangan terasa hangat dan penuh semangat. Para peserta tampak sangat antusias mengajukan pertanyaan, antusiasme tersebut menunjukkan minat yang besar dari peserta dan mahasiswa STIT Maskumambang terhadap dunia jurnalistik, sekaligus menjadi bukti bahwa semangat literasi dan keberanian untuk bersuara tengah tumbuh dengan kuat di lingkungan kampus.
Dengan keberhasilan penyelenggaraan Seminar Jurnalistik FORLIMAS ini, FORLIMAS dan seluruh elemen kampus STIT Maskumambang kembali menunjukkan peran aktifnya dalam mendorong gerakan literasi dan kebebasan berpikir di kalangan mahasiswa. Kegiatan ini menjadi langkah awal yang kuat untuk terus menghidupkan semangat menulis, berpikir kritis, dan berani bersuara demi perubahan.
