Pondok Pesantren Maskumambang Sambut Awal Ramadhan dengan Kajian oleh KH. Nidlol Masyhud: ‘Sikap Terhadap Rezeki dan Amalan’

Pondok Pesantren Maskumambang

Gresik – 01 Maret 2025 M. bertepat pada 02 Ramadhan 1446 H. Pondok Pesantren Maskumambang telah melaksanakan kajian ba’da shalat tarawih di Masjid Maskumambang, Gresik, Jawa Timur.

Kajian yang dibawakan langsung oleh Pemangku Pondok Pesantren Maskumambang, KH. Nidlol Masyhud ini disiarkan langsung pada akun resmi Facebook Masjid Maskumambang. Dalam ceramahnya, beliau membahas satu perkara yang cukup penting, yang menjadi pedoman hidup kita. Yaitu ‘Sikap Terhadap Rezeki dan Amalan’.

Menurut KH. Nidlol Masyhud, Rezeki Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah apa yang diberikan kepada hambanya selama kita hidup didunia. Mulai dari kita mendapat makanan dan minuman, nikmat kesehatan, harta benda, jodoh, anak, dan cucu, ini semua adalah rezeki yang akan diberikan oleh Allah yang sudah dijatah dan tidak akan dikurangi oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Amalan juga sudah ditakdirkan oleh Allah. Akan tetapi berbeda dengan rezeki, amalan ini tidak akan ditakdirkan kecuali melalui usaha kita atau keinginan dari diri kita. Maka dengan keinginan itulah kita akan membuahkan amalan. 

Beliau menjelaskan bahwa sudah ditetapkan 4 perkara ketika kita masih menjadi janin. “Seperti yang kita ketahui, Allah Subhanahu Wa Ta’ala melalui penjelasan Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, menjelaskan bahwa ketika kita masih menjadi janin didalam perut ibu, ketika sudah berlangsung sekian hari, Allah mengirimkan seorang malaikat. Malaikat ini ditugasi untuk mencatat 4 perkara,”

“Yang pertama adalah mencatat rizqi nya, yang kedua mencatat ajal, yang ketiga mencatat amalannya, lalu yang terakhir mencatat nasib apakah ia akan menjadi orang yang bahagia, yaitu menemui Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam kondisi sebagai hamba yang diridhoi – Nya. Ataukah berakhir dengan kesengsaraan,” “Nauzubillahiminzalik”.

KH. Nidlol Masyhud juga menjelaskan bahwa nasib orang ketika di akhirat sudah dapat dirasakan ketika kesehariannya didunia. “Kalau sehari – hari senantiasa melakukan amal baik, memang bukan jaminan nanti masuk surga. Tetapi jaminannya adalah ketika ia terus – menerus istiqomah dengan amal baiknya sampai akhir hayat,”

“Begitu pula orang yang sehari – hari melakukan buruk, bukan jaminan menjadi orang yang sengsara. Sebab bisa jadi suatu saat ia bertaubat kemudian melakukan hal – hal yang baik, yang menjadikan khusnul khotimah. Tapi kalau terus menerus seperti itu, maka akan menjadi su’ul khotimah.” “Nauzubillahiminzalik.”

Pesan KH. Nidlol Masyhud Pemangku Pondok Pesantren Maskumambang

Dalam akhir ceramahnya, KH. Nidlol Masyhud berpesan agar kita senantiasa percaya kepada Allah dan percaya apa yang sudah dijatah kepada kita.

“Rezeki akan datang sebanyak apa yang memang sudah dijatah kepada kita. Allah pasti akan memberikan apa yang sudah dijanjikan dan apa yang sudah ditakdirkan kepada kita. Bahkan seringkali Allah memberikan jauh melebihi dari apa yang tidak kita duka – duka.” 

“Dan yang paling penting bagi kita umat mukmin adalah percaya sepenuhnya bahwa manakala kita sudah melakukan amalan dengan baik, jangan pernah mengkhawatirkan. Hasilnya akan diberi Allah secara baik, bahkan akan dilipatgandakan. Seandainya belum diberikan semua didunia, nanti akan diberikan sebagai kejutan yang mulia di akhirat nanti”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *