Oleh Husni Mubarrok
Kesuksesan tentu saja tidak dapat diraih secara instan. Ia perlu perjuangan, kesungguhan dan semangat yang terus menyalah. Bagaimana bisa meraih kesuksesan, upayanya saja tak maksimal, sekedar melakukan tanpa ghiroh tentu saja terlihat berisi namun sesungguhnya keropos di dalamnya. Bagaikan pohon tinggi namun mudah roboh karena tak memiliki akar yang kuat.
Tatkala melihat siswa hanya berpangku tangan, duduk bermalas-malasan saat guru menerangkan, tentu saja menyedihkan. Gurunya saja sudah semangat, tampil all out. Masak siswanya lemas dan berpangku tangan. “Jangan ya.. Nak! Jangan!”
Semangat itu harus terpatri, tak boleh luntur apalagi usang. Belajar itu butuh kesungguhan, ketekunan yang terus menyalah. Pelajar yang giat dalam belajarnya, tentu saja istimewa. Inilah pelajar sejatinya. Tak perlu melihat rupa gurunya, tak perlu melihat apa mata pelajarannya, tak perlu melihat, bagaimana mereka tampil mengajarnya. Semangat itu, harus tetap ada dan terus tumbuh menyala bagaimana pun kondisinya. Inilah murid sejatinya. It’s great student!
Jadikan ilmu sebagai kebutuhan, layaknya makanan pokok yang setiap hari diperlukan. Jadikan ilmu sebagai lentera, yang sinarnya menerangi dan melampangkan jalan meraih cita-cita. Pelajar yang giat, antusias dalam kelas, tentu saja enak dipandang. Gurunya tentu saja akan merasa senang, bila melihat peserta didiknya gairah penuh semangat.
“Yang semangat ya Nak!, ayo mari belajar!” “Siap pak guru!” balasnya penuh antusias.
Lalu bagaimana indikatornya siswa yang semangat itu? Tentu saja, ada banyak hal yang dapat dilihat. Beberapa diantaranya:
- Menyambut kehadiran guru dengan tersenyum, penuh antusias
Sungguh menyenangkan bila guru datang ke kelas, disambut dengan senyuman dari siswa yang siap untuk belajar. Respon awal sangat indah, tentu saja kelancaran dan kemudahan akan menyertai langkah siswa dalam proses belajarnya. Jangan cemberut, apalagi terlihat membuang muka. Sambutlah guru dengan senyum merona. Respon baik, insyaallah bertabur kebaikan dan dimudahkan mendapatkan ilmu darinya.
- Aktif dan bergairah saat belajar
“Jangan pasif ya Nak!” ikutilah dinamika belajar dengan baik, aktiflah saat guru mempersilahkan bertanya, jangan diam dan seolah-olah paham padahal sejatinya banyak hal yang perlu kalian pertanyakan. Guru tentu saja akan senang, bila siswa banyak bertanya, ikut berdiskusi dan aktif dalam pembelajaran. Belajar adalah media kalian, lahan kalian untuk terus tumbuh dan berkembang, mengembangkan bakat dan kemampuan sesuai dengan passion kalian. Belajar itu butuh semangat agar energinya memudahkan kalian memaknai dan memahami setiap buliran ilmu yang disajikan.
- Menyimak dengan seksama dan wellcome dengan tugas yang diberikan
“Anak-anak, ini tugas kalian! Dikerjakan dengan baik ya!”
“Siap pak Guru! Akan aku kerjakan dengan maksimal! Jawabnya penuh antusias.
Betapa haru jika melihat respon yang demikian. Siswa selalu antusias dengan tugas yang diberikan. Inilah siswa sejatinya, yang terus semangat wellcome atas beragam tugas yang diberikan. Baginya tugas adalah lahan untuk berlatih, sejauh mana penguasaan ilmu telah dimengerti. Baginya tugas adalah keniscayaan, piranti yang harus ada untuk mengukur kemampuan. Bersyukurlah, jika ada tugas karena itu akan semakin menguatkan kalian dalam belajar, memahami ilmu lebih tajam dan semakin tumbuh dan berkembang.
- Menjadikan ilmu sebagai kebutuhan dan nutrisi harian
Ilmu ibarat asupan yang setiap hari diperlukan, tanpa ilmu tubuh akan lemas tak ada asupan. Begitulah ibaratnya, bila siswa tak mau belajar, tentunya semakin hari akan semakin malas. Lalu bagaimana biar tidak malas? Maka solusinya adalah terus berikan nutrisi dan asupan bagi tubuh. Lalu apa itu asupannya?
Tentu saja, asupannya adalah ilmu. Maka teruslah menimbah ilmu, rajinlah belajar agar diri kalian semakin bernutrisi dan bersemangat menapaki perjalanan hidup sehari-hari.
- Responsif dan menyenangkan saat interaksi belajar di dalam kelas
Sungguh menyenangkan, jika melihat wajah para penuntut ilmu terpancar aura senyuman. Dibalik wajahnya yang teduh terpancar aura positif. Tindak tanduknya sungguh mengagumkan. Kesantunan dalam berbicara sungguh mengelokkan. Sungguh, tidak ada lagi ungkapan yang bisa dituturkan oleh guru selain berucap syukur dan bertasbih kepada-Nya.
Inilah nikmat sejatinya, melihat para siswa antusias dan semangat berinteraksi dalam belajarnya. “Belajar itu milik kalian! Nikmati dan rasakan ya Nak!. Enjoy lah dan jangan ada beban!. Inilah destinasi kalian. Yuk terus tumbuh dan berproseslah, menyelami hamparan samudera ilmu agar kelak sukses kalian rengkuh. Percayalah!”
- Jauh dari perilaku mengantuk dan tidur-tiduran
Persiapkah diri kalian dalam belajar, termasuk pola pikir, sikap dan hal-hal yang bisa menghalangi kalian dalam menuntut ilmu. Pikiran harus positif, tak boleh berprasangka buruk, menilai guru dengan kekuranganya, menilai teman dengan kejelekannya. Buang jauh negative thingking agar ilmu mudah dicernah.
Selain berpikir positif, pola dan perilaku juga harus positif. Lalu seperti apa pola dan perilaku positif itu? Iya, tindakan kalian yang mengantuk dan tidur-tiduran itulah salah satu contoh perilaku yang tidak positif. Saat belajar, kita harus semangat, tak boleh bermalas-malasan, apalagi mengantuk dan tidur-tiduran.
Segera ambil air wudhu bila tubuh terasa ngantuk, bersegeralah mengerakkan badan dan rileks bila tubuh terasa berat, ambil nafas dan keluarkanlah. Segera baca istighfar dan berdoa dalam hati memohon kembali dimudahkan dan semangat dalam belajar.
Lihatlah para peraih kesuksesan, apakah mereka bermalas-malasan? Apakah mereka tak semangat ketika belajar? Anakku, masa depanmu, kalianlah yang menentukan. Apa yang kalian lakukan saat ini, sesungguhnya adalah guratan dan ukiran masa depan kalian. Jika saat ini, kalian ukir dengan indah, maka sungguh hasilnya akan indah nantinya. Sebaliknya, jika saat ini, kalian ukir ala kadarnya, maka sungguh hasilnya akan biasa dan tak istimewa. Bahkan mungkin mengecewakan dan gagal total di masa depan.
Ketahuilah, apa yang kalian tanam hari ini, itulah yang akan kalian petik kemudian. Jika saat ini, kalian tanam jagung, maka tentu jagung yang akan kalian panen. Jangan berharap panen padi ataupun rambutan. Jika saat ini, kalian tanam kebaikan, maka niscaya kebaikan akan dapat kalian raih, pun sebaliknya. Jika saat ini, kalian tanam kemalasan dan tak semangat dalam belajar, maka ketahuilah kegagalan atau bahkan kesengsaraan yang akan kalian tuai. Bukankah Tuhan telah berfirman dalam salah satu ayatnya, “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (Surah Al-Zalzalah: 7).
Allah juga berfirman dalam ayat lainnya, “Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)” (Surah Al-An’am: 160).
Anakku! Hidup hanya sekali, maka lakukan yang terbaik. Perbanyak kebaikan agar kelak hidup kalian mulia penuh keberkahan. Selagi muda, ayo bersemangatlah, kejar cita-citamu, raihlah mimpi-mimpimu. Tak elok, jika kalian hanya berpangku tangan, hidup bermalas-malasan dan tak semangat dalam belajar.
Jika kalian punya masalah, jangan dipendam hingga terlarut dalam kesedihan. Lepaskanlah masalah itu, semuanya bisa dipecahkan, semuanya pastinya ada jalan. Bukankah ada Allah, Dialah tempat sebaik-baik sandaran. Yuk, mulai sekarang semangat ya Nak! Tekunlah belajar dan bersungguh-sunggulah, Insyaallah kesuksesan itu akan datang lancar mendekati kalian! Percayalah!